Senin, 20 September 2010

Sinergi Psikologi Olahraga dalam Program Latihan

Psikologi olahraga merupakan salah satu instrumen dalam sebuah proses latihan untuk meningkatkan performa atlet. Bersama dengan biomekanik, nutrisi serta kedokteran, psikologi memberi asupan agar program penciptaan atlet berprestasi menjadi lebih terarah dan efektif. Kenyataannya, belum banyak pelatih yang menyadari peran, fungsi dan bentuk yang bisa diberikan oleh psikologi olahraga dalam melatih para atletnya.

Ada dua aliran psikologi olahraga yang bisa diterapkan dalam konteks hubungan dengan para atlet. Yang pertama adalah psikologi klinis. Aliran ini merupakan salah satu cabang psikologi yang secara spesifik berkaitan dengan gangguan-gangguan emosional atau kepribadian yang dialami oleh manusia. Penerapan dalam konteks olahraga, psikolog klinis menjadi partner bagi manajemen dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kejiwaan yang dialami baik oleh atlet, pelatih maupun pengurus cabang olahraga tersebut. Persoalan-persoalan kejiwaan yang umum dialami oleh para atlet antara lain gangguan makan (eating disorders), jenisnya adalah Bulimia atau Anorexia, gangguan tidur, gangguan kecemasan akut, gangguan kepribadian dan sebagainya. Psikolog klinis dalam olahraga harus mampu menjadi konselor atau terapis bagi atlet-atlet yang mengalami gangguan-gangguan tersebut. Perannya tidak berkaitan secara langsung dengan proses latihan dan secara otomatis tidak berkaitan dengan para pelatih dalam lapangan.

Aliran yang kedua, dan menjadi salah satu elemen vital dalam proses latihan adalah psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang memberikan metode dan dasar bagi sebuah proses pendidikan dalam arti yang luas. Proses latihan menjadi salah satu bentuk pendidikan dalam situasi olahraga. Psikolog pendidikan memegang peranan yang cukup vital dalam pembentukan mental para atlet agar mencapai prestasi yang maksimal. Secara umum, peran psikolog pendidikan dalam olahraga adalah menjadi asisten pelatih (bersama pelatih fisik, ahli nutrisi, dan dokter) untuk memberi masukan pelatih dalam menyusun program latihannya. Psikologi aliran ini yang kemudian akan kita sebut dengan psikolog olahraga.

Perhatikan Program Latihan

Dalam menjalankan perannya, psikolog olahraga mendasarkan programnya pada program yang dibuat oleh pelatih. Secara umum, pelatih akan membagi program latihannya menjadi dua periodisasi yakni, microcycle dan macrocycle. Microcycle adalah program yang dibuat dalam logika waktu yang lebih pendek, misalnya harian dan mingguan. Sedangkan macrocycle adalah kumpulan dari beberapa microcycle dan merupakan sasaran akhir tahun dari seorang atlet. Secara sederhana, microcycle mempunyai sasaran-sasaran jangka pendek, sedangkan macrocycle adalah sasaran puncaknya.

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah kalender kompetisi. Sebagai bahan evaluasi latihan, seorang atlet memerlukan kompetisi yang rutin dan bersifat meningkat. Kompetisi yang rutin dan kompetitif akan memberikan kesempatan baik bagi para atlet maupun pelatih untuk melihat perkembangan dan mengevaluasi kekuarangan-kekurangan yang mungkin masih ditemui. Kompetisi sendiri biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yang pertama adalah Kompetisi Antara dan yang kedua adalah kompetisi utama. Untuk beberapa cabang olahraga, kompetisi utama diadakan dalam bentuk seri yang dilangsungkan selama satu tahun.

Dengan mengantongi program latihan dari pelatih, para psikolog olahraga baru bisa membuat program dengan sasaran peningkatan kualitas mental bertanding dari para atlet. Program-program psikolog olahraga tidak hanya berupa pendampingan bagi para atlet, tapi berbentuk program latihan yang membekali keterampilan psikologis kepada para atlet. Keterampilan-keterampilan mental tersebut akan sangat berguna untuk pemain agar mereka mampu menangani masalah-masalah psikologis yang sering mengganggu penampilan, seperti kecemasan, motivasi, percaya diri, daya juang dan sebagainya.Tidak hanya dalam pertandingan, keterampilan ini juga akan menciptakan mental yang kuat saat menjalani latihan. Keterampilan-keterampilan mental tersebut tersebut antara lain: Self talk, imagery training, relaksasi dan sebagainya.

Sebagai kesimpulan, program yang dibuat oleh psikolog olahraga harus selalu menunjang program yang dibuat oleh para pelatih kepala. Tujuannya adalah satu, membentuk atlet yang mempunyai mental yang tangguh, motivasi prima serta konsentrasi yang mendukung mereka untuk mendapatkan gelar juara. Para pelatih atau pembina cabang olahraga yang serius ingin menciptakan atlet-atlet yang berkualitas hendaknya mulai memikirkan untuk menggandeng unsur ilmu pengetahuan yang lain. Karena olahraga modern sekarang ini tidak cukup mengandalkan bakat, tapi proses pembinaan dan latihan menjadi elemen vital dalam mencetak para calon juara. Negara-negara dengan tradisi prestasi olahraga yang tinggi telah menerapkan ini dengan baik, mengapa Indonesia tidak memulainya dari sekarang?

Minggu, 19 September 2010

Saat Baterai Low Bad and Listrik Padam

Pengisian batterai yg kita tahu adalah dg menggunakan charger atw dg charger travel yg mmbutuhkan daya listrik sbg sumbr pengisian. Hal ini bz saja qt lakukan jika listrik ada disekitar qt. Namun bgmn jk qt brd di daerah yg tak trjangkau oleh listrik. Misal dalam perjalanan. Apa yg harus qt lakukan jk tiba batterai Hp low bat atw ngedrop pdhl qt mau menghubungi seseorang!. Hal ini mgkin bz diatasi oleh batterai cadangan, itu pun jika ada. Klu gak ada?
Akankah komunikasi itu akan terputus begitu saja...? (sayang donk)

berikut langkah2 alternatif pengisian batterai HP non listrik tanpa charger.

Yg perlu kamu bw adalah batterai ABC max 3 buah atw sejenisnya, karet gelang, kertas dan kabel secukupnya.
Susun batterai ABC secara seri dan gulung memakai kertas tuk menjaga kestabilan susunan batterai dan kaitkan kabel di ujung dua kutub batterai ABC positif dan negatif dg bntuan karet gelang.
Hubungkan masing2 kutub batterai ABC ke kutub batterai HP sesuai dg masing2 kutub.
Diamkan lbh kurang 5 menit, dan batterai HP anda akan terisi daya.

ketika Cinta Diam Tanpa Kata


Cinta paling menyakitkan bila orang yang kau cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanmu (terhadapnya). Dan sangat naif beranggapan bahwa seseorang bisa mengetahui dengan sendirinya tanpa adanya pengakuan secara ekstrinsik.... pengakuan akan membantu kita menjadi berani dan bertanggung jawab atas konsekuensi perbuatan kita. Grow Up Guys!!
Ketika kita harus diam, maka diam itu adalah emas. Namun bagaimana dengan sikap seseorang yang selalu diam ?. adakah mereka setuju atau tidak !. membingungkan itulah yang ada. Ketika cinta diam tanpa kata, banyak banget kegundahan yang menghantui diri, salah kita atau memang orang yang kita cintai terdiam saat kita ada.
Embun, tak selamanya sejuk. Karena ketika matahari mulai memancarkan teriknya, embun itu akan kering dengan sendirinya. Lalu setelah itu, badai panaslah yang ada.
Perasaan memang perlu pengakuan ekstrinsik, bukan untuk dipendam ataupun dirahasiakan. Kalau memang cinta katakanlah cinta, jika memang tidak jangan pernah membuat orang itu menderita karenamu. Setiap orang pasti menginginkan perhatian dari orang yang ia cintai.
sama juga seperti aku, kamu, dia dan mereka

Sabtu, 18 September 2010

Jejak Sang Mantan

Kataku tentang seorang mantan kekasihku...

Saat aku masih bersamamu, begitu banyak kata-kata indah yang kurangkai, setiap saat setiap waktu selalu menjadikan hari-hariku lebih berarti. Karena masih ada orang yang peduli denganku. Orang yang mengingatkanku saatku terlupa, memberi semangat ketika aku lemah, menginspirasi ketika aku belajar, memaafkanku ketika aku khilaf dan yang terpenting adalah senyumanmu yang membuat hatiku damai.

Begitu indah ku jalani denganmu, canda tawamu selalu menghiburku. Ditambah lagi dengan gaya rambutmu yang diikat di bagian belakang terus ada poni di depan dan menyamping ke kiri, yang akan terlihat indah ketika disapa oleh hembusan angina yang spoi.

Sebuah perjalanan memang tak bernah berjalan mulus, begitu pula dengan aku dan kamu. Saat kita bertengkar, selalu ada nilai kebencian diantara kita dan berakhir jika aku yang mengalah. Itu semua kulakukan agar pertengkaran kita tidak berlarut pada kebencian yang sesungguhnya yang akan membuatmu marah kepadaku. Dan memberi kesan buruk terhadap cerita kita.

Perasaan takut akan kehilangan cintamu itulah yang membuatku rela bertahan walau diriku tertindas oleh egomu. Itung-itung melatih kesabaran emosiku.

Namun, kali itu aku gak bisa terima ketika sikapmu yang mulai berubah. Kamu tak seperti yang dulu lagi, kamu lebih terlihat pendiam, sensitive dan selalu mencari kesalahanku. apa sebabnya engkau pun tak mau menjelaskannya padaku. Setiap kali bertemu, tak ada canda tawa seperti dulu. Setiap kali aku bertanya tentang sesuatu, kamu hanya mengangguk dan menggeleng-gelengkan kepala. Entah apa yang menyebabkanmu bersikap seperti ini, tak mau bicara dan selalu menghindar dariku. Hingga pada akhirnya aku mulai bosan dengan sikapmu.

Aku bosan ketika kamu tak mau mulai bicara, tersenyum apalagi tertawa. Aku bosan ketika aku bercerita panjang lebar dan ada respon darimu, aku bosan ketika kamu tak mau terima telponku dan balas smsku. Aku bosan ketika aku meminta bertemu dan kamu tak mau. Aku bosan dengan segala tingkah lakumu. Dan aku bosan berpacaran denganmu. “apa salahku?” tanyaku padamu yang selalu mendiamkanku. Tapi tetap saja kamu terus membungkam mulutmu.

…..Penghiatan cinta pun terjadi, aku berselingkuh di hadapanmu, itu semua ku lakukan untuk menguji apakah kamu masih sayang padaku atau sebaliknya. Namun tangisanmu membuat penyesalan dalam diriku. Aku memang salah….
Tak seharusnya aku biarkan cintaku Pergi....!!!